Assalammu'alaikum Wr.Wb.
selamet malem manusia-manusia jomblo, termasuk anon yang udh sejuta kali ngasih gua question untuk gua nulis sesuatu diblog. mumpung UAS udah kelar, haaaa lega bgt rasanya, tinggal classmeeting, nunggu tanggal 27 desember, 34 goes to Bali!! YOMANNN...
oke jadi mungkin sekarang ini gua cuma mau curcol. ciah curcol. gadeng. cuma mau cerita aja gamau curcol.dan ini ceritanya spesial bgt buat anon yang udh selalu ngingetin di ask.fm. haha semoga anda bangga ya non.ini sebuah cerpen yang hanya imajinasi gua lho ya. bukan cerpen sesuai keadaan sesungguhnya.
sebelumnya mau nanya nih, tau cinta kan? CINTAA?? CINTTAAAA??? ya anaknya uya kuya. tau kok jayus, tp ketawa aja biar sedikit bikin gua bangga. haha.cukupdah yak basabasinya. gatau kenapa gua lagi tertarik bgt mau bikin karangan cerpen tentang "cinta" . oke langsung aja..
dahulu kala.... eaa sok ngedongeng.jadi ada seorang laki-laki namanya Sony. seorang mahasiswa jurusan arsitektur di salah satu universitas terkenal di Jakarta. rambut yang sedikit pendek, matanya bulat dengan dihiasi kacamata berlensa. bukan terlihat culun dengan kacamatanya, namun justru ia terlihat seperti mahasiswa pintar. dan ternyata yaaa dia memang pintar, apalagi dalam bidang arsitekturnya.
Sony tekun sekali dalam mengerjakan tugas-tugasnya, menggaris kesana-kemari sehingga terbentuk bangunan-bangunan yang telah dirancang dengan perhitungan rumit yang sudah di luar kepala tentunya. kesibukan selalu mengawasinya. namun tetap saja, ketika Sony bertemu dengan seorang wanita berselimut jilbab putih, ia menyisakan waktu didalam kesibukkannya untuk berkenalan dengan wanita itu.sepertinya, Sony sedang jatuh cinta.
"Hai, mahasiswi di sini ya? kenalin, gua Sony. boleh tau nama mu?" tanya Sony.
"iya, aku Reyna. kamu jurusan apa di sini?"
"Arsitektur dong. hmmm sebentar-sebentar biar ku tebak, pasti kamu kedokteran ya?"
"ih sotil banget kamu. bukan kedokteran."
"abis wajah kamu kayak dokter-dokter yang pinter gitu."
"masa sih? aku di desain interior kok."
"wahh hebatt.. pasti jago gambar ya kamu"
"enggak juga kok, Son."
seiring berjalannya waktu, Sony semakin dekat dengan Reyna. mereka bersahabat. ya bisa dikatakan seperti itu. bergulir juga rasa suka semakin dalam terhadap Reyna. dan Reyna pun memberikan timbal balik akan hal itu. Reyna merasa nyaman jikalau selalu bersanding dengan Sony.
di kelas desain interior, Reyna berkenalan dengan temannya, Lita. semakin lama mereka semakin dekat. bahkan kedekatan mereka hampir sama dengan kedekatan Reyna dengan Sony.entah mengapa itu bisa terjadi, padahal Reyna dan Lita memiliki sifat yang sangat berbeda. Reyna sangat memperhatikan sekeliling, rendah hati, ramah tentunya. sedangkan Lita, kebalikkannya dari itu.
tertancap pada suatu hari, ketika Reyna ingin pulang bersama Sony. kebetulan mereka ngampus dengan jam yang sama.
"jadi pulang bareng kan, Rey?" tanya Sony yang duduk di motornya.
"oh iya jadi. yuk sekarang. aku buru-buru nih." jawab Reyna.
"wah ada apa nih? sok sibuk ah. yaudah ayok."
"nanti deh di jalan aku ceritain."
"REYNAAAAA!!" teriak Lita dari kejauhan.
"oh ya Lita, ada apa?" tanya Reyna.
"pulang bareng yuk, supir ku katanya mogok dijalan."
"aduh, gimana ya.. aku buru-buru, aku jg udh janji sama Sony."
"ah gitu, aku kan sahabat kamu. masa tega sih ninggalin sahabat sendiri."
"hmm yaa hmm yaudah deh. Sony, maaf ya aku pulang bareng Lita ya. maaf bgt. besok deh aku janji pulang bareng."
Reyna dan Lita pulang bersama dengan angkutan umum yang sudah biasa melintasi kuliahannya. namun aneh sekali, tiba-tiba Lita mengatakan sesuatu yang membuat Reyna dihantui tanda tanya besar.
"Rey, deket sama Sony ya? beh gila dia gampangan bgt suka sm cewe, trs abis itu dia jg gampangan bgt ninggalin cewe yg udah dia dapetin." celetus Lita.
"lho Lita, kamu kok ngomong gitu? kamu aja kan belum kenal sama Sony."
"nih ya, aku udh kenal sm Sony sejak SMA. jadi Sony tuh dulu pnya mantan pas SMA namanya panggil aja X. abis itu si X ditinggalin sm Sony. kasian bgt kan. makanya kamu jgn nilai Sony dari luar aja, dia ngeselin deh pokoknya. abis itu dia jg pernah suka sama aaaa...... ah sampe situ aja deh aku cerita tentang Sony nya, gapnting jg."
"eh dia juga pernah suka sm siapa? siapaa Lita? lanjut dong."
"hmm yaa iyadeh. dia abis suka sm si X tadi itu, dia suka sm aku. dia deketin aku gitu. ya aku sih gasuka awalnya, tp lama kelamaan aku gatau tbtb aku ada rasa ke dia. dan kamu tau ga?? abis itu dia langsung ninggalin aku. dia balik lagi ke X. duh coba bayangin, sekarang dia malah sm kamu? gimana kamu nanti coba?"
"kamu ga bercanda kan? gamungkin sih sepertinya Sony kayak gitu.... eh aku udh mau sampe."
"kirii bangg!! daahh Lita, sampai ketemu bsk" Reyna turun dari angkotan umum yang dinaikinya.
Reyna semakin dihantui dengan segaala perkataan sahabatnya di angkutan umum tadi. Reyna bingung harus percaya ke Lita atau Sony. hasratnya mengatakan bahwa yang dikatakan Lita adalah hanya kicauan belaka. karena semakin penasarannya, Reyna mengirim pesan via line ke Sony.
"hai Son. maaf ganggu malem-malem." sapa Reyna.
"oh iya Rey, ga ganggu kok. aku lagi ga ngapa2in juga. ada apa nih?"
"aku mau tanya tp kamu jgn marah ya..."
"apaa? iya iya engga deh."
"kamu kenal Lita?"
"Lita siapa? " tanya Sony heran.
"Lita teemen SMA kamu itu."
"Oh iya aku tau. dia kenapa?"
"aduhhh maaf bgt pokokknya ya. aku cm mau tau. dulu kamu pernah suka sama Lita ya?"
"HAHHH... kata siapa? aku gapernah suka sm Lita."
"beneran? aku bingung harus percaya sm siapa. Lita sendiri yang bilang. kamu jg gampangan banget ya suka sm cewe. aku kira kamu cowo baik sebagaimana yang aku kenal. aku kecewa."
Reyna menghapus contact Sony dari line nya. Sony pun blm sempat membalas chat reyna tersebut. tp apa boleh buat, Sony harus menjelaskan semua ini esok pagi di kampus.
keesokkannya Reyna seperti biasa mengerjakan tugas-tugas gambar di kelas desain interiornya. tentunya ada Lita di bangku sebelahnya. ketika pulang, Reyna masih harus menyelesaikan tugas untuk besok agar di rumah tidak ada beban lagi. sedangkan Lita, ia bergegas pulang dan buku diary Lita jatuh tanpa diketahui olehnya. setelah kelas sepi, hanya ada Reyna dan tugas-tugasnya, ia melihat buku diary tersebut dan mencoba membukanya.
tertancap pada suatu hari, ketika Reyna ingin pulang bersama Sony. kebetulan mereka ngampus dengan jam yang sama.
"jadi pulang bareng kan, Rey?" tanya Sony yang duduk di motornya.
"oh iya jadi. yuk sekarang. aku buru-buru nih." jawab Reyna.
"wah ada apa nih? sok sibuk ah. yaudah ayok."
"nanti deh di jalan aku ceritain."
"REYNAAAAA!!" teriak Lita dari kejauhan.
"oh ya Lita, ada apa?" tanya Reyna.
"pulang bareng yuk, supir ku katanya mogok dijalan."
"aduh, gimana ya.. aku buru-buru, aku jg udh janji sama Sony."
"ah gitu, aku kan sahabat kamu. masa tega sih ninggalin sahabat sendiri."
"hmm yaa hmm yaudah deh. Sony, maaf ya aku pulang bareng Lita ya. maaf bgt. besok deh aku janji pulang bareng."
Reyna dan Lita pulang bersama dengan angkutan umum yang sudah biasa melintasi kuliahannya. namun aneh sekali, tiba-tiba Lita mengatakan sesuatu yang membuat Reyna dihantui tanda tanya besar.
"Rey, deket sama Sony ya? beh gila dia gampangan bgt suka sm cewe, trs abis itu dia jg gampangan bgt ninggalin cewe yg udah dia dapetin." celetus Lita.
"lho Lita, kamu kok ngomong gitu? kamu aja kan belum kenal sama Sony."
"nih ya, aku udh kenal sm Sony sejak SMA. jadi Sony tuh dulu pnya mantan pas SMA namanya panggil aja X. abis itu si X ditinggalin sm Sony. kasian bgt kan. makanya kamu jgn nilai Sony dari luar aja, dia ngeselin deh pokoknya. abis itu dia jg pernah suka sama aaaa...... ah sampe situ aja deh aku cerita tentang Sony nya, gapnting jg."
"eh dia juga pernah suka sm siapa? siapaa Lita? lanjut dong."
"hmm yaa iyadeh. dia abis suka sm si X tadi itu, dia suka sm aku. dia deketin aku gitu. ya aku sih gasuka awalnya, tp lama kelamaan aku gatau tbtb aku ada rasa ke dia. dan kamu tau ga?? abis itu dia langsung ninggalin aku. dia balik lagi ke X. duh coba bayangin, sekarang dia malah sm kamu? gimana kamu nanti coba?"
"kamu ga bercanda kan? gamungkin sih sepertinya Sony kayak gitu.... eh aku udh mau sampe."
"kirii bangg!! daahh Lita, sampai ketemu bsk" Reyna turun dari angkotan umum yang dinaikinya.
Reyna semakin dihantui dengan segaala perkataan sahabatnya di angkutan umum tadi. Reyna bingung harus percaya ke Lita atau Sony. hasratnya mengatakan bahwa yang dikatakan Lita adalah hanya kicauan belaka. karena semakin penasarannya, Reyna mengirim pesan via line ke Sony.
"hai Son. maaf ganggu malem-malem." sapa Reyna.
"oh iya Rey, ga ganggu kok. aku lagi ga ngapa2in juga. ada apa nih?"
"aku mau tanya tp kamu jgn marah ya..."
"apaa? iya iya engga deh."
"kamu kenal Lita?"
"Lita siapa? " tanya Sony heran.
"Lita teemen SMA kamu itu."
"Oh iya aku tau. dia kenapa?"
"aduhhh maaf bgt pokokknya ya. aku cm mau tau. dulu kamu pernah suka sama Lita ya?"
"HAHHH... kata siapa? aku gapernah suka sm Lita."
"beneran? aku bingung harus percaya sm siapa. Lita sendiri yang bilang. kamu jg gampangan banget ya suka sm cewe. aku kira kamu cowo baik sebagaimana yang aku kenal. aku kecewa."
Reyna menghapus contact Sony dari line nya. Sony pun blm sempat membalas chat reyna tersebut. tp apa boleh buat, Sony harus menjelaskan semua ini esok pagi di kampus.
keesokkannya Reyna seperti biasa mengerjakan tugas-tugas gambar di kelas desain interiornya. tentunya ada Lita di bangku sebelahnya. ketika pulang, Reyna masih harus menyelesaikan tugas untuk besok agar di rumah tidak ada beban lagi. sedangkan Lita, ia bergegas pulang dan buku diary Lita jatuh tanpa diketahui olehnya. setelah kelas sepi, hanya ada Reyna dan tugas-tugasnya, ia melihat buku diary tersebut dan mencoba membukanya.
10 Desember 2014
hari ini, aku pulang bersama sahabat ku, Reyna. aku sedih ketika aku tau kalo Reyna lagi deket sm Sony. aku tau emang Sony gapernah suka sm aku dari dulu, tp rasanya gakuat ngeliat Sony deket dengan cewe lain. termasuk sahabat ku sendiri. aku tau aku udah jahat sm sahabat aku sendiri, mengatakan hal-hal buruk tentang Sony kepadanya. tp apa boleh buat, cuma itu yang bisa aku lakuin biar Sony ga deket sm siapapun. maafin aku ya Rey. Maaf banget.
Reyna menganga membaca isi diary tersebut. Ia tersadar kepada siapa dia harus percaya.
The End...
lanjut lagi kapan-kapan ya Anon siapapun lu... klo cerpennya rada bosen maklum yak. masih awam...
Wassalammu'alaikm Wr. Wb.